Graphika, penyedia layanan analisis lingkungan media sosial, dalam laporan mereka pada Desember lalu menyatakan bahwa lebih dari 24 juta pengguna mengakses 34 layanan AI yang menggabungkan foto yang ada menjadi konten telanjang. Mereka menjelaskan bahwa hal ini merupakan akibat dari peningkatan lebih dari 2.400% pada jumlah tautan yang mempromosikan aplikasi 'pelepaskan pakaian' di media sosial, termasuk X dan Reddit. Konten pornografi tanpa persetujuan individu telah lama menjadi momok di internet, namun kini dengan kemajuan teknologi AI, perangkat lunak deepfake semakin mudah dibuat dan semakin canggih.
Seksualitas secara tradisional merupakan topik yang sangat pribadi dan relatif. Namun saat ini, melalui layanan web dan internet yang dapat diakses kapan pun, seseorang dapat menemukan rangsangan seksual sesuai dengan preferensi mereka. Tren ini telah bergeser ke bentuk yang agak merusak, melampaui batas egosentris dan menyeret kehidupan orang lain yang tidak terlihat.
Pada tahun 1968 di Paris, Prancis, demonstrasi yang dimulai oleh 8 orang muda sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam menyebar ke seluruh universitas di Prancis dan memicu pemogokan 10 juta pekerja. Hal ini berujung pada gerakan anti-pemerintah dan anti-budaya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Revolusi '68 ini menjadi momen bagi para pendukung liberalisme seksual saat itu, di mana tindakan seksual yang sebelumnya dianggap sebagai penyimpangan mulai diakui, dan identitas kaum LGBT yang dulunya dianggap sebagai penyakit atau dosa mulai memperoleh pengakuan. Revolusi Seks yang terjadi pada tahun 70-an selanjutnya melonggarkan secara signifikan regulasi keagamaan dan sosial terhadap cinta di banyak wilayah dunia Barat. Terutama bagi perempuan, hubungan menjadi jauh lebih selektif dan transaksional, dan tiba-tiba 'daya tarik seksual' menjadi komoditas utama.
Kredit Gambar: Arsip Bettmann
Dahulu, kesucian merupakan nilai sosial yang paling penting, sehingga upaya menggoda secara sengaja dianggap tabu. Namun, sejak tahun 70-an, kesucian menjadi pilihan yang dapat diatur secara bebas untuk membangun hubungan. Dengan kata lain, karena menikah dengan orang yang tepat merupakan faktor penting yang menentukan kemungkinan keberhasilan hidup bagi perempuan, romantisme dan rayuan terkait erat dengan pengejaran nilai tertinggi yang memanfaatkan tubuh. Namun, kemudian industri media dan periklanan mulai memanfaatkan nilai kesucian yang berubah ini. Mulai dari otomotif, fesyen, minuman keras, hingga hiburan, kesucian muncul sebagai sumber ide untuk merangsang keinginan membeli. Poin penting di sini adalah bahwa sejak saat itu, seksualitas bergeser dari fisikitas pribadi yang sebenarnya ke ranah citra terbuka yang tidak terkait dengan definisi aslinya yang dipertontonkan secara terang-terangan oleh perusahaan dan pihak lain.
Dan saat ini, kita menyaksikan perubahan paradigma di mana peran daya tarik seksual berkurang di ranah pribadi tetapi semakin meluas di budaya populer. Di dunia media, citra seks, masa muda, dan erotisme, serta semua citra virtual menyebar luas, dan standar kecantikan dalam beberapa hal menjadi lebih homogen, lebih terukur, dan lebih ketat. Han Byung-chul, seorang filsuf yang berkarya di Jerman, dalam bukunya 'The Salvation of Beauty' (Keselamatan Kecantikan), menyebut estetika ini sebagai estetika kelancaran. Ia menggambarkan estetika ini sebagai ciri khas zaman kita, yaitu sesuatu yang berkilau, tanpa cela, dan sepenuhnya halus. Ia juga mencontohkan karya seni Jeff Koons, yang merupakan seniman paling sukses di zaman sekarang, iPhone yang selalu menarik perhatian dengan produk barunya setiap tahun, waxing Brasil yang menjadi topik percakapan alami sehari-hari, dan kulit yang tanpa cacat sebagai contoh yang dapat diverifikasi untuk mendukung argumennya.
Jeff Koons, Anjing Balon
Ketidakpedulian sosial yang disengaja ini, yang menjauhi unsur-unsur negatif yang memberikan tekstur pada keindahan tubuh manusia sebagai organisme, pada akhirnya berarti bahwa tubuh cenderung dilihat seperti plastik yang tidak bernyawa dan tidak mudah membusuk. Oleh karena itu, perlu diajukan pertanyaan apakah hubungan yang telah kita jalin dengan tubuh fisik yang nyata telah terputus.
“Apakah daya tarik seksual masih menjadi strategi yang efektif?”
Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi semakin penting bagi individu dan, lebih jauh lagi, bagi perusahaan. Cinta modern telah menjauh dari gesekan yang tak terhindarkan dalam hubungan aslinya, dan semua jenis pornografi dapat diakses secara online. Namun, kekuatan erotis yang samar yang dikonfirmasi dalam hubungan relatif telah hilang. Maka, perlu dipahami apa yang menjadi tujuan kita dalam merawat penampilan dan tubuh saat ini, dan apa yang kita dambakan, apa yang telah menggantikan romantisme yang menjauh seiring dengan perubahan sosial seperti meningkatnya jumlah kaum lajang dan kematian akibat kesepian. Terutama bagi perusahaan yang terlibat dalam bisnis menjual keinginan terkait, penting untuk terus berupaya memahami bagaimana keinginan asli muncul saat ini dan bagaimana keinginan tersebut bergeser ke bidang lain.
Referensi
Daging
Komentar0